Banyak cara untuk menarik wisatawan di berbagai daerah dan negara di dunia,
antara lain dengan menjadikan ciri khas atau keunikan daerah sebagai daya
tarik. Dan Skotlandia pun menjadikan ‘arwah’ atau ‘hantu’ menjadi topik
perjalanan yang direkomendasikan untuk menarik wisatawan. Cara pemasaran yang
unik ini sangat berhasil, benteng yang banyak menampakkan hantunya ini selalu
merupakan tempat yang ingin dikunjungi oleh para wisatawan yang penasaran. Dan
konon katanya, wisatawan yang berkunjung ke sana memang benar-benar dapat
menjumpai sejumlah fenomena ganjil.
Edinburgh adalah ibukota Skotlandia yang seperti jendela,
sehingga orang dapat menyaksikan segenap sejarah budaya Skotlandia. Awalnya
Skotlandia merupakan negara yang merdeka, namun sejak tahun 1707 dikalahkan
oleh Inggris dan menjadi bagian negara persemakmuran. Sifat bangsa Skotlandia
hangat dan ramah. Edinburgh terbagi menjadi dua bagian kota yang lama dan baru.
Jika kita ingin melihat keistimewaan Skotlandia, tentu saja harus berkeliling
ke kota tua. Batu bata di sana akan melukiskan suka duka rakyat yang turun
menurun tinggal di sana.
Benteng kota Edinburgh dibangun pada tahun 1751. Sejak
berdiri hingga sebelum abad ke-18, benteng kota mengalami peperangan dan
meninggalkan bekas di mana-mana. Untuk melihat-lihat benteng kota tersebut Anda
dikenai tiket masuk sebesar 9,5 pound sterling setara dengan 15 euro (Rp.
174.000,00).
Di masa lalu, di ruang bawah tanah benteng tersebut
pernah terjadi peristiwa, konon katanya pernah menyekap narapidana asal
Perancis. Di dalam benteng terdapat pertunjukkan seruling, maka saat menonton
seluler Anda harus dimatikan. Kurang lebih dua jam setelah mengelilingi
benteng, Anda bisa pergi sejenak ke pusat wiski Skotlandia. Di sana diperagakan
proses pembuatan dan sejarah wiski. Selain itu banyak tersimpan anggur
berkualitas yang disediakan bagi wisatawan untuk dicicipi atau membelinya.
Tiket masuk 8,5 pound sterling per orang.
Arwah Gentayangan di Edinburgh
Di Edinburgh banyak legenda
tentang mutilasi, pembunuhan, pelanggaran kejahatan, dan arwah, akibatnya kota
yang memang sudah dipenuhi dengan kabut pekat ini menjadi lebih seram dan
menakutkan. Tidak sedikit bangunan yang berbentuk lancip warna hitam di dalam
kota itu hilang dan timbul lenyap dalam kabut tebal, persis seperti hantu
gelap. Konon pada abad ke 17-18, penyakit pes menyerang Eropa, akibatnya di
kota Edinburgh banyak yang meninggal. Demi mengendalikan keadaan penyakit,
pihak berwenang setempat membangun kota baru dan semua penderita di pusatkan di
kawasan kota lama tanpa diberi makanan dan air, dan membiarkan mereka mati.
Sejak itu, arwah mereka terus bergentayangan.
Tidak sedikit hotel di benteng yang dibangun kembali
tersebut mengiklankan diri ‘tempat yang dikunjungi hantu’ aliran ortodoks,
untuk menarik pengunjung. Anda dapat juga merasakan sejenak ‘perjalanan mencari
hantu’ di sini. Lima tema ‘perjalanan mencari hantu’ yang dirancang biro wisata
Mercat Tour, dengan diterangi cahaya lilin di gudang bawah tanah yang
menyeramkan itu akan tampak sangat menegangkan, oleh karena itu bagi yang
mengidap penyakit lemah jantung dimohon untuk tidak ikut.
Pada awal Mei lalu, Edinburgh menyelenggarakan ‘hari
hantu’, para petenung atau tukang sihir dari berbagai daerah di seluruh dunia
berkumpul di sini untuk tukar-menukar pengalaman menembus dunia lain. Dalam
perayaan ‘hari hantu’ tersebut kerap terjadi hal-hal gaib yang tidak dapat
dijelaskan secara ilmiah.
Kota Glamis
Di luar benteng Kota Glamis
terdapat sebidang taman bunga Italia dan Belanda, penataannya begitu apik dan
rapi. Setiap tahun antara April-Oktober taman dan benteng kota tersebut dibuka
untuk umum. Menara pojok bergaya romantis mengitari Skotlandia yang klasik.
Shakespeare terinspirasi dari legenda tentang arwah di sini, dalam salah satu
dari 4 lakon sedihnya. Bahkan benteng kota juga pernah menerima orang-orang
terkenal yang tak terhitung banyaknya, dan di antaranya yang paling terkenal
adalah Ratu Elizabeth II dan Duke Crawford pada 300 tahun lampau. Crawford
adalah mantan pemilik banteng Glamis. Konon katanya, ia suka bermain kartu
dengan hantu saat pertemuan di tengah malam akhir pekan.
Di dalam makam di ruang bawah tanah benteng tersebut,
orang-orang bahkan kerap mendengar suara bantingan kartu para hantu. Sang arwah
bukan saja kerap muncul di benteng kota lama, bahkan juga sering muncul di
bandara. Sejak perang dunia pertama, banyak sekali pilot dari tim kerajaan
menjadi arwah kendaraan di sekitar bandara setelah gugur dalam medan
pertempuran. Salah satu pilot bernama Desmond Arthur, mengalami kecelakaan
pesawat pada 1913 silam di sekitar Forfar. Pihak militer menuturkan, bahwa
arwahnya mulai bergentayangan di sekitar bandara setelah insiden pesawat
tersebut, ia meminta pihak terkait untuk menyelidiki dan mengambil keputusan
secara arif dan bijaksana. Beberapa tahun kemudian, pesawat yang
diterbangkannya terbukti masih dalam kondisi stabil saat kejadian, dengan
demikian maka reputasinya baru dipulihkan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar