Minggu, 01 April 2012

Iseng Iseng

Inget banget ini pantun gw jaman kelas 7 SMP, waktu itu bikin pantun buat memenuhi tugas aja. Daripada mubazir, mending gw publish deh, hehe..

Buah mangga enak dimakan
Tetapi sayang asam rasanya
Jika kamu kuat iman
Pastilah kamu rajin sholatnya

Air mendidih pasti panas
Jika disentuh adik, merah tangannya
Jika kamu pekerja keras
Kelak kamu akan menuai hasilnya

Pergi ke pasar naik pedati
Di tengah jalan bertemu tetangga
Jadilah anak yang berbakti
Supaya nanti masuk surga

Pergi ke warung pakai rok mini
Di tengah jalan hujan rintik-rintik
Sungguh geli hati ini
Melihat nenek memakai lipstik

Pergi ke sawah bertemu pak tani
Melihat teman berbaju biru
Sungguh senang hati ini
Dibelikan sepatu baru

Jalan-jalan naik kuda poni
Melihat ibu memakai dempul
Sungguh senang hatiku ini
Lebaran datang uang berkumpul

Pagi hari burung bersiul
Saling menyapa kepada temannya
Ketika kecil pandai bergaul
Besar nanti banyak temannya

Silakan copy buat yang membutuhkan (tapi kayaknya ga ada yang mau), maklum deh ini buatan anak baru lulus SD waktu itu haha :D

Orang Tersadis Di Dunia

1.  Josef Stalin
Stalin adalah Sekretaris Umum Partai Komunis dari Komite Sentral Uni Soviet dari tahun 1922 sampai kematiannya di tahun 1953. Di bawah kepemimpinan Stalin, negara bagian Ukraina menderita kelaparan sangat hebat (Holodomor), oleh kebanyakan orang hal ini dianggap akibat dari pemusnahan massal yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintahan Stalin. Perkiraan jumlah kematian bervariasi dari 2,5 juta sampai 10 juta jiwa. Kelaparan disebabkan oleh politik dan administratif keputusan. Di samping kelaparan, Stalin memerintahkan pembersihan dalam Uni Soviet siapapun yang dianggap sebagai musuh negara bagian. Ditotalkan jumlah orang yang dibunuh di bawah pemerintahan Stalin berkisar antara 10 juta hingga 60 juta orang.

2.  Adolf Hitler
Adolf Hitler ditetapkan menjadi Kanselir Jerman pada 1933, kemudian menjadi “Fuhrer” pada 1934 sampai bunuh dirinya pada 1945. Di akhir Perang Dunia 2, kebijakan teritorial penaklukan dan pemusnahan rasialnya sudah membawa kematian dan penyiksaan jutaan orang, termasuk pembantaian sebanyak kira-kira 6 juta orang Yahudi yang sekarang dikenal sebagai Holocaust. Pada 30 April 1945, setelah pertempuran hebat street-to-street, ketika tentara Uni Soviet terlihat dalam blok atau dua Reich Chancellory, Hitler bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri sambil menggigit sebiji kapsul sianida.


3.  Ivan IV of Russia
Ivan IV Rusia juga dikenal sebagai Ivan yang Mengerikan, adalah Adipati Megah Muscovy dari 1533 sampai 1547 dan penguasa pertama Rusia yang mengambil hak Kaisar. Di tahun 1570, Ivan menyeberang ke Polandia. Tentara Ivan membangun tembok sekitar garis keliling kota untuk mencegah orang kota yang terlepas. Antara 500 sampai 1000 orang dikumpulkan setiap hari oleh tentara, kemudian disiksa dan dinunuh di muka Ivan dan anak lelakinya. Di tahun 1581, Ivan memukuli anak perempuan karena memakai pakaian yang tak sopan dan menyebabkan keguguran. Anak lelakinya, yang juga bernama Ivan, beradu argumen dengan ayahnya. Yang menyebabkan Ivan memukul anak lelakinya di kepala dengan tongkat runcingnya, lalu tewas dengan seketika.

4.  Vlad Tepes
Vlad III Rumania (juga dikenal dengan Vlad Impaler) adalah Pangeran Wallachia tiga kali dati tahun 1448 sampai tahun 1476. Vlad lebih dikenal sebagai legenda penghukum yang sangat kejam. Dia memaksa selama pemerintahannya, dan dia juga dijadikan sebagai inspirasi bagi tokoh Dracula oleh “Bram Stoker”. Di Rumania dia dianggap sebagai seorang pangeran dengan perasaan mendalam tentang keadilan. Daftar penyiksaannya antara lain: membutakan, pencekikan, dibakar, memotong hidung dan telinga, pemotongan organ seksual (terutama pada wanita), menguliti, dan mendidihkan orang hidup-hidup. Pada tahun 1460, sepuluh orang ditusuk pada masa pemerintahannya.
          
5.  Pol Pot
Pol Pot adalah pemimpin Khmer Rouge dan Perdana Menteri Kamboja dari tahun 1976 sampai tahun 1979. Selama masa kekuasaannya, Pol Pot memindahkan semua penduduk kota ke daerah pedalaman untuk bekerja di perkebunan kolektif dan proyek kerja paksa. Efeknya, sekitar 2 juta orang Kamboja (sekitar sepertiga penduduk) terbunuh. Khmer Rouge melakukan eksekusi massal di tempat yang dikenal sebagai “Ladang Pembunuhan”. Yang dieksekusi dikubur di kuburan massal. Untuk menghemat amunisi, eksekusi sering dilakukan memakai palu, tangkai kapak, sekop atau tongkat bambu yang diasah.

Gurun Sahara Pernah Hijau


       Seorang perempuan bertubuh kecil dan dua anak dibaringkan di hamparan bunga saat meninggal 5.000 tahun lalu di lokasi yang saat ini menjadi Gurun Sahara nan tandus.
       Arkeolog National Geographic, Chris Stojanowski meneliti makam seorang perempuan dan anaknya di Sahara. Lengan kecil anak-anak itu masih menggandeng sang perempuan dalam pelukan abadi saat para peneliti menemukan tulang-belulang mereka di makam yang menjadi bukti adanya dua peradaban yang pernah ada di sana saat wilayah tersebut masih hijau. 
      Paul Sereno dari Universitas Chicago dan rekan-rekannya sedang mencari fosil dinosaurus di Niger, Afrika, saat mereka menemukan makam itu. “Bagian dari penemuan adalah menemukan hal-hal yang tidak pernah Anda duga”, katanya.
           Sekitar 200 makam manusia ditemukan selama penggalian di lokasi tersebut, pada 2005 hingga 2006. Didapatkan juga tulang-belulang hewan, ikan besar, dan buaya. “Kemana pun Anda menengok, Anda akan menemukan tulang-tulang hewan yang tidak hidup di gurun”, ujar Sereno. “Kita sedang berada di tempat yang dahulu hijau”.
             Kuburan itu tersibak oleh angin gurun yang panas. Lokasinya diduga merupakan bekas danau yang dahulu dihuni orang. Ia berada di wilayah yang disebut Gobero, tersembunyi di Gurun Tenere yang ganas, yang oleh bangsa pengembara Tuareg disebut sebagai “gurun di dalam gurun”. 
           Sisa-sisa manusia itu berasal dari dua populasi berbeda yang hidup di sana pada musim basah. Para peneliti menggunakan penanggalan radio karbon untuk menentukan kapan orang-orang tersebut hidup di sana. Mereka mendapati tulang termuda usianya sekitar 1.000 tahun sebelum pembangunan piramid di Mesir. 
      Adapun kelompok pertama yang tinggal di sana disebut bangsa Kiffian. Mereka berburu hewan dan ikan menggunakan tombak. Mereka hidup saat Sahara berada dalam kondisi paling basah, antara 10.000 dan 8.000 tahun lalu. Dikatakan para peneliti, warga Kiffian berpostur tinggi, kadang lebih dari 1,8 meter.
          Kelompok kedua adalah orang Tenerian yang hidup di wilayah itu antara 7.000 dan 4.500 tahun lalu. Mereka lebih kecil dan hidup dengan berburu, mencari ikan, dan memelihara ternak.
       Makam-makam mereka seringkali berisi perhiasan atau benda - benda ritual. Jenazah seorang gadis misalnya, berhias gelang yang diukir dari gigi kuda nil. Sementara seorang pria Tenerian dewasa dimakamkan dengan kepala di atas bejana tanah lempung, dan pria lain menggunakan tempurung kura-kura sebagai bantal.
       Sisa-sisa serbuk sari menunjukkan perempuan dan dua anak itu dimakamkan di atas hamparan bunga. “Pada awalnya sulit membayangkan dua kelompok yang berbeda memakamkan warganya di tempat yang sama”, ujar anggota tim Chris Stojanowski, seorang bioarkeolog dari Universitas Negeri Arizona.
   Stojanowski mengatakan, tulang paha orang-orang Kiffian menunjukkan mereka memiliki otot kaki yang kuat, yang memunculkan dugaan, mereka makan banyak protein dan memiliki gaya hidup aktif. “Mereka sepertinya sangat sehat. Sangat sulit tumbuh sebesar itu dengan otot kuat tanpa nutrisi yang baik”, paparnya.
       Di lain pihak, tulang pria Tenerian menunjukkan mereka kurang tegap dan mungkin hanya memburu ikan dan hewan yang lebih kecil dengan peralatan berburu yang lebih maju.
           Helene Jousse, seorang arkeolog dari Museum Sejarah Alam di Wina, Austria, melaporkan bahwa tulang hewan yang dijumpai di sana sejenis dengan tulang hewan-hewan yang saat ini hidup di Serengeti, Kenya, seperti gajah, jerapah, dan babi liar.

Tengkorak Kristal, Misteri Peradaban Kuno

        Berdasarkan perhitungan kasar, ‘Tengkorak Takdir’ ditemukan pada tahun 1927 oleh seorang penjelajah Inggris, Fredik A. Mitchell-Hedges, dalam sebuah reruntuhan bangsa Maya di Lubaantun. Namun ada pendapat lain yang mengatakan peneliti ini telah membelinya dalam sebuah lelang Sothebys di London pada tahun 1943.
       Ini memang bukan rekayasa cerita seperti dalam film ‘Indiana Jones and The Kingdom of The Crystal Skull’ yang populer itu. Akan tetapi bisa terinspirasi dari ‘kemisteriusan dari tengkorak kristal’ ini yang belum terpecahkan hingga kini. 
     Namun bagaimanapun juga, tengkorak kristal ini dibuat dan digosok dengan begitu sempurna sehingga menjadi sebuah karya seni yang amat berharga. Untuk memastikan hipotesa pertama yaitu tengkorak ini berasal dari bangsa Maya, kita dihadapkan pada serangkaian pertanyaan.
         Tengkorak Takdir ditelaah secara nalar adalah sebuah teknik yang sungguh muskil. Memiliki berat sekitar 5 kg dan meniru secara sempurna tulang tengkorak wanita. Menurut para ilmuwan, tidaklah mungkin benda ini dibuat tanpa menggunakan metode modern, padahal kebudayaan bangsa Maya belum diketahui telah memiliki peradaban modern.
     Tengkorak ini telah menjadi sesuatu yang menarik bagi para ahli dari berbagai disiplin ilmu selama beberapa tahun ini, meskipun demikian ada yang memperkirakan benda ini buah karya dari kelompok esoteric kuno dengan kemampuan supernormalnya seperti telekinesis.
     Ada berbagai analisa yang berbeda terhadap tengkorak ini. Salah satu misteri yang tidak terpecahkan adalah Kristal kwarsa dan tingkat kekerasan yang mencapai nilai 7 dari skala Mohs. Sungguh mengherankan benda ini jika dipahat tanpa menggunakan peralatan modern yang terbuat dari batu ruby atau intan.
    Sebuah penelitian telah dilakukan oleh perusahaan Amerika, Hewlett-Packard pada tahun 1970-an, mereka menemukan bahwa untuk mencapai tingkat kesempurnaan seperti itu tengkorak ini harus diasah oleh erosi pasir selama 300 tahun.
      Secara nalar dapatkah bangsa Maya membuat benda yang membutuhkan waktu selama 3 abad untuk melihatnya secara utuh? Satu hal yang pasti, Tengkorak Takdir ini bukan satu-satunya yang ditemukan. Beberapa di antaranya ditemukan diberbagai belahan dunia dan terbuat dari bahan yang berlainan.
      Sebuah tengkorak yang terbuat dari batu giok, namun dalam skala yang lebih kecil dari tengkorak manusia, telah ditemukan di daerah Tiongkok/Mongolia. Usianya diperkirakan 2200 hingga 3500 tahun sebelum masehi.
       Tentu saja, ada sejumlah orang yang meragukan keautentikannya. Namun begitu, ada hal yang tidak bisa dipungkiri, fenomena Tengkorak Kristal dan benda artefak lainnya akan terus menjadi subjek yang menarik untuk diselidiki. 

Benteng Hantu di Skotlandia

       Banyak cara untuk menarik wisatawan di berbagai daerah dan negara di dunia, antara lain dengan menjadikan ciri khas atau keunikan daerah sebagai daya tarik. Dan Skotlandia pun menjadikan ‘arwah’ atau ‘hantu’ menjadi topik perjalanan yang direkomendasikan untuk menarik wisatawan. Cara pemasaran yang unik ini sangat berhasil, benteng yang banyak menampakkan hantunya ini selalu merupakan tempat yang ingin dikunjungi oleh para wisatawan yang penasaran. Dan konon katanya, wisatawan yang berkunjung ke sana memang benar-benar dapat menjumpai sejumlah fenomena ganjil.
Edinburgh adalah ibukota Skotlandia yang seperti jendela, sehingga orang dapat menyaksikan segenap sejarah budaya Skotlandia. Awalnya Skotlandia merupakan negara yang merdeka, namun sejak tahun 1707 dikalahkan oleh Inggris dan menjadi bagian negara persemakmuran. Sifat bangsa Skotlandia hangat dan ramah. Edinburgh terbagi menjadi dua bagian kota yang lama dan baru. Jika kita ingin melihat keistimewaan Skotlandia, tentu saja harus berkeliling ke kota tua. Batu bata di sana akan melukiskan suka duka rakyat yang turun menurun tinggal di sana.
Benteng kota Edinburgh dibangun pada tahun 1751. Sejak berdiri hingga sebelum abad ke-18, benteng kota mengalami peperangan dan meninggalkan bekas di mana-mana. Untuk melihat-lihat benteng kota tersebut Anda dikenai tiket masuk sebesar 9,5 pound sterling setara dengan 15 euro (Rp. 174.000,00).
Di masa lalu, di ruang bawah tanah benteng tersebut pernah terjadi peristiwa, konon katanya pernah menyekap narapidana asal Perancis. Di dalam benteng terdapat pertunjukkan seruling, maka saat menonton seluler Anda harus dimatikan. Kurang lebih dua jam setelah mengelilingi benteng, Anda bisa pergi sejenak ke pusat wiski Skotlandia. Di sana diperagakan proses pembuatan dan sejarah wiski. Selain itu banyak tersimpan anggur berkualitas yang disediakan bagi wisatawan untuk dicicipi atau membelinya. Tiket masuk 8,5 pound sterling per orang.
Arwah Gentayangan di Edinburgh
          Di Edinburgh banyak legenda tentang mutilasi, pembunuhan, pelanggaran kejahatan, dan arwah, akibatnya kota yang memang sudah dipenuhi dengan kabut pekat ini menjadi lebih seram dan menakutkan. Tidak sedikit bangunan yang berbentuk lancip warna hitam di dalam kota itu hilang dan timbul lenyap dalam kabut tebal, persis seperti hantu gelap. Konon pada abad ke 17-18, penyakit pes menyerang Eropa, akibatnya di kota Edinburgh banyak yang meninggal. Demi mengendalikan keadaan penyakit, pihak berwenang setempat membangun kota baru dan semua penderita di pusatkan di kawasan kota lama tanpa diberi makanan dan air, dan membiarkan mereka mati. Sejak itu, arwah mereka terus bergentayangan.
Tidak sedikit hotel di benteng yang dibangun kembali tersebut mengiklankan diri ‘tempat yang dikunjungi hantu’ aliran ortodoks, untuk menarik pengunjung. Anda dapat juga merasakan sejenak ‘perjalanan mencari hantu’ di sini. Lima tema ‘perjalanan mencari hantu’ yang dirancang biro wisata Mercat Tour, dengan diterangi cahaya lilin di gudang bawah tanah yang menyeramkan itu akan tampak sangat menegangkan, oleh karena itu bagi yang mengidap penyakit lemah jantung dimohon untuk tidak ikut.
Pada awal Mei lalu, Edinburgh menyelenggarakan ‘hari hantu’, para petenung atau tukang sihir dari berbagai daerah di seluruh dunia berkumpul di sini untuk tukar-menukar pengalaman menembus dunia lain. Dalam perayaan ‘hari hantu’ tersebut kerap terjadi hal-hal gaib yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.
Kota Glamis
          Di luar benteng Kota Glamis terdapat sebidang taman bunga Italia dan Belanda, penataannya begitu apik dan rapi. Setiap tahun antara April-Oktober taman dan benteng kota tersebut dibuka untuk umum. Menara pojok bergaya romantis mengitari Skotlandia yang klasik. Shakespeare terinspirasi dari legenda tentang arwah di sini, dalam salah satu dari 4 lakon sedihnya. Bahkan benteng kota juga pernah menerima orang-orang terkenal yang tak terhitung banyaknya, dan di antaranya yang paling terkenal adalah Ratu Elizabeth II dan Duke Crawford pada 300 tahun lampau. Crawford adalah mantan pemilik banteng Glamis. Konon katanya, ia suka bermain kartu dengan hantu saat pertemuan di tengah malam akhir pekan.
Di dalam makam di ruang bawah tanah benteng tersebut, orang-orang bahkan kerap mendengar suara bantingan kartu para hantu. Sang arwah bukan saja kerap muncul di benteng kota lama, bahkan juga sering muncul di bandara. Sejak perang dunia pertama, banyak sekali pilot dari tim kerajaan menjadi arwah kendaraan di sekitar bandara setelah gugur dalam medan pertempuran. Salah satu pilot bernama Desmond Arthur, mengalami kecelakaan pesawat pada 1913 silam di sekitar Forfar. Pihak militer menuturkan, bahwa arwahnya mulai bergentayangan di sekitar bandara setelah insiden pesawat tersebut, ia meminta pihak terkait untuk menyelidiki dan mengambil keputusan secara arif dan bijaksana. Beberapa tahun kemudian, pesawat yang diterbangkannya terbukti masih dalam kondisi stabil saat kejadian, dengan demikian maka reputasinya baru dipulihkan kembali.